Notification

×

Iklan

Iklan

Penguatan Wawasan Kebangsaan di SMAN 1 Dukupuntang: Mencegah Intoleransi dan Radikalisme

Rabu, 23 Oktober 2024 | Oktober 23, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2025-01-30T11:35:56Z


DjalapaksiNews - Cirebon, 24 Oktober 2024 : Kegiatan penguatan wawasan kebangsaan dan pencegahan paham intoleransi, radikalisme, serta terorisme berlangsung sukses di SMAN 1 Dukupuntang, Kabupaten Cirebon. Acara ini dihadiri oleh Kepala Sekolah H. Dede Solikhin, S.Pd., M.Pd., Wakasek Kesiswaan Muhaimin, S.Pd., Wakasek Kurikulum Ibu Juju S.Pd., dan sekitar 100 siswa/i. Kegiatan dimulai pukul 09.30 WIB dan berlangsung di ruang meeting sekolah.


Agenda Kegiatan:


Pembukaan

Menyanyikan Lagu Indonesia Raya

Sambutan Kepala Sekolah

Penguatan Wawasan Kebangsaan dan Pencegahan Faham Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme

Penutupan


Dalam sambutannya, Kepala Sekolah H. Dede Solikhin menekankan pentingnya wawasan kebangsaan bagi generasi muda sebagai penerus bangsa. "Anak-anakku, kegiatan ini memiliki makna yang sangat besar untuk memperkuat keutuhan NKRI. Pemahaman terhadap intoleransi, radikalisme, dan terorisme adalah hal yang sangat penting bagi keamanan negara kita," ujarnya.


Dede juga mengajak siswa untuk menyerap ilmu yang disampaikan dengan baik agar dapat menghargai perbedaan dan menjaga kondusifitas di masyarakat. "Jadilah pemuda yang toleran dan bermanfaat bagi masyarakat kita," tambahnya.




Acara dilanjutkan dengan pemberian materi oleh Kompol H. Satori, S.H., M.M. dari Kasubnit Idensos. Ia menjelaskan bagaimana pemahaman yang baik tentang wawasan kebangsaan dan akhlak dapat mencegah radikalisme. "Kita harus menjaga keragaman yang ada di Indonesia, serta memahami empat pilar kebangsaan: Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI," tegas Satori.


Melalui penjelasannya, Satori juga mengingatkan bahaya intoleransi yang bisa mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat. Ia menggambarkan bagaimana intoleransi jika dibiarkan bisa berevolusi menjadi radikalisme dan bahkan terorisme. "Kita perlu menyadari bahwa radikalisme tidak ada hubungannya dengan agama, tetapi umat beragama manapun bisa terjangkit oleh paham tersebut," jelasnya.


Sebelum menutup acara, Satori memberikan pesan penting kepada siswa. "Di era digital saat ini, kalian harus pintar memfilter informasi yang diterima. Jaga toleransi dan saling menghormati agar kedamaian dapat tercipta di antara kita," pungkasnya.


Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa/i SMAN 1 Dukupuntang dapat menjadi generasi yang lebih sadar akan pentingnya kesatuan dan keutuhan bangsa, serta mampu mengantisipasi dan mencegah berbagai paham yang dapat memecah belah masyarakat. (Kang UT)

×
SEMARANG Terkini Update