DJALAPAKSINEWS : Pemalang - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pemalang menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk membahas inovasi pelayanan publik bernama "Permadani" (Pusat Edukasi, Rekreasi, dan Peningkatan Ekonomi Guru Ngaji). Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai dinas terkait, termasuk Dinas Perikanan dan Peternakan serta Dinas Pertanian, pengurus FKDT, Badko LPQ Kabupaten Pemalang, dan perwakilan guru Madin dan LPQ di tingkat kecamatan.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pemalang, Dr. H. Sarif Hidayat, S.Ag., M.Si., menjelaskan bahwa program ini merupakan wujud kepedulian Kemenag terhadap kesejahteraan guru ngaji, termasuk guru Madin dan TPQ. "Kami merasa terpanggil melihat kesejahteraan guru Madin dan TPQ dengan honor yang sangat minim. Meskipun demikian, mereka masih istiqomah mendidik anak-anak. Oleh karena itu, kami mengajak semua pihak untuk berinovasi melalui program Permadani sebagai upaya pemberdayaan ekonomi," ujarnya.
Program ini akan diimplementasikan dalam bentuk bantuan pertanian dan peternakan yang diperuntukkan bagi guru Madin dan LPQ. Kemenag telah menyiapkan lahan yang cukup di Kecamatan Pulosari, yang akan dimanfaatkan di sekitar Madrasah Diniyah dan TPQ agar mudah diawasi. Dinas Pertanian dan Peternakan juga telah menyatakan kesiapannya untuk memberikan pendampingan terkait program inovasi ini.
H. Sarif menegaskan bahwa pembahasan teknis anggaran dan hal lainnya telah selesai. Dalam waktu dekat, pihaknya akan menghadap Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Tengah untuk meminta izin pembukaan lahan inovasi di Kecamatan Pulosari. "Kami akan meminta dukungan dari Bapak Ka Kanwil Kemenag Jateng agar inovasi ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya pemberdayaan ekonomi guru ngaji di Madin dan TPQ," pungkasnya.
Wakil DPW FKDT Jawa Tengah, Akhmad Sururi, mengapresiasi inovasi yang dilakukan oleh Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pemalang. "Permadani adalah inovasi yang sangat strategis untuk pemberdayaan ekonomi para guru ngaji. Kami tahu kemampuan ekonomi mereka sangat jarang yang menengah ke atas. Oleh karena itu, diharapkan inovasi ini dapat meningkatkan perekonomian para guru Madin dan LPQ," katanya.
Akhmad Sururi berharap inovasi ini dapat berkelanjutan dengan pendampingan dari dinas terkait. Kehadiran dinas pertanian dan peternakan dalam forum ini menjadi langkah bersama untuk membangun sinergitas.
Ketua Badan Koordinasi Lembaga Pendidikan Al Qur'an (Badko LPQ) Kabupaten Pemalang, Agus Mukhtasim Billah, yang juga anggota DPRD Kabupaten Pemalang, berharap program ini dapat berkesinambungan. "Oleh karena itu, pendampingan dan edukasi juga sangat penting. Untuk keberlanjutan program ini, insya Allah dana aspirasi dewan dari saya akan dapat membantu," ujarnya.
Demikian naskah berita artikel mengenai program "Permadani" di Kabupaten Pemalang. Semoga bermanfaat.
Oleh: @anas-aswaja
Editor IT: mangpujan